CATATAN
AKHIR SEKOLAH
Hay Guys,
gue Vicky Alvino S ini kisahy
waktu gue sekolah di SMAN 3 Salatiga, dimana gue waktu itu ngerasa bebas bareng
temen se-geng gue dan dimana gue ngerasa hidup gue ini tanpa beban. Oh ya,
kenalin ini Anniza Vivianti dia itu cewe troublemaker di geng gue, orangnya
slenge-an, nah dia ini nih yang jadi biangnya bolos. Dan satu lagi nih temen
gue, namanya Hannafa Amiroh, anaknya kelewat alim, tapi polos banget, gampang
dipengaruhi buat diajak yang gabener gitu.
Satu lagi, dia itu paling bener diantara gue sama Niza.
(Nampilke foto Vicky, Hannafa, Anniza atau nggak mereka
bertiga lagi jalan bareng dan semua murid yang papasan sama mereka semuanya
menunduk.) Lah pas ini lagunya SID yang Kuat Kita Bersinar.
Niza,
Hanna, Vicky jalan mau ke kelas.
Anniza : Duh, gimana nih. Kita-kita
kan abis ini ada ulangan Matematika, gue belum belajar, pake segala kita telat
lagi. Gara-gara nungguin elo sih, Vick!
Vicky : Ya sorry, gue bangun
kesiangan, hehe. (nyengir) Gue juga belum belajar nih!
Anniza : Kapan sih lo ga kesiangan,
Vick. Huh. Emang lo pernah belajar?
Hannafa : Udah, udah.. Kok malah jadi
ribut disini sih. Yuk buruan masuk, ntar kita tambah diomelin lagi. Tenaaaaang,
gue udah belajar kok! (menepuk dada)
Niza,
Hanna, Vicky sampai di depan pintu kelas.
Hanna : Niz, elo yang izin masuk
kelas sana!
Anniza : Enak aja! Kan si kunyuk yang
bikin kita telas. Yaaaa dia dong harusnya!
Vicky : Sabar, sabar.. Iya gue deh gue!
Permisi
bu, maaf kami telat. Tadi kami kena macet di jalan, Bu. Hehe
Nah, ini dia
nih satu-satunya guru ter-killer di SMA gue dulu, namanya Bu Lisa. Beliau itu
guru Matematika yang sekaligus ngerangkap jadi guru BK gitu, aneh deh. Ga ada
urusannya kan Matematika sama BK.
Bu Lisa : Kalian telat lagi?
(menghela napas kesal) Yaudah cepet masuk. Langsung ambil kertas ulangan dan
soalnya disini. Coba aja murid Ibu kaya Adilla, Ibu ga mungkin kena darah
tinggi gara-gara mikirin murid badung Ibu!
Adilla : (tersenyum kelewat manis)
ini temen
sekelas gue dulu, namanya adilla,murid
teladan, Coy. Anak emasnya Bu Lisa gitu deh. Lihat aja tuh belum-belum gue sama
temen-temen gue dibanding-bandingin sama dia.
Bu Lisa : (menghampiri Adilla)
Adilla, Ibu mau minta tolong sama kamu, tolong awasi teman-temanmu ya. Jaangan
sampai ada yang menyontek. Ibu ada urusan sebentar. Terimakasih.
Adilla : Iya bu, sama-sama. (Bu Lisa
langsung keluar kelas)
Semua murid tetap tenang tapi…
Vicky : Sebel banget nih gue si anak
emas cari muka gitu, beuh!
Hannafa : Hooh, kaya dia yang paling
oke aja!
Anniza : Soalnya susah nih. Gue dari
nomer 1 aja kaga bisa! Gue nyontek elo dong, Han!
Adilla : Temen-temen, tolong dong
kerjain sendiri, buat apa sih nyontek? Emang kalian puas sama hasil dari
nyontek kalian?
Vicky : Asem tuh Dilla, pake ceramah
lagi! Gue juga kaga bisa nih, Niz. Gimana dong?
Anniza : Ssst, bentar, Vick.
*lempar
remasan kertas ke Hannafa* Nyuk, tulisin jawaban lo!
Tiba-tiba Bu Lisa masuk ke kelas
dengan seorang cowo disampingnya.
Salah satu murid : Sapa tuh, Bu?
Bu Lisa : Iya anak-anak. Kalian
kedatangan satu teman baru yang akan masuk ke kelas kalian. Ivan, silahkan
perkenalkan diri kamu.
Ivan : Pagi semuanya, gue Ivanovitcz
Abdurrahman Ar-Raniri biasa dipanggil Ivan. Asal gue dari Yogya dan gue murid
pindahan dari SMA 1 Kalasan Yogyakarta. Oke semuanya, gue harap kalian bisa
bantu gue buat beradaptasi sama kalian semua. Makasih.
Bu Lisa : Ya, beri salam untuk teman
baru kalian.
Semua murid : Haaaaaaayyyyyy Ivannnnn
Ivan : (Tersenyum tipis)
Nah, waktu
ulangan, kelas gue kedatangan murid baru. Namanya Ivan. Orangnya kok agak misterius gimana gitu ya? Lihat aja tuh senyumnya
Bu Lisa : Oke. Ivan kamu boleh duduk
di belakangnya Adilla. Adilla, angkat tanganmu!
Adilla : (mengangkat tangan)
Bu Lisa : Waktu kalian untuk ulangan
habis. Silahkan kumpulkan jawaban kalian di depan. Dan setelah itu kalian boleh
istirahat. Oh ya anak-anak, untuk setelah istirahat jam Kimia akan Ibu pakai
untuk meneruskan materi Matematika. Selamat Pagi.
Semua murid : Terimakasih buuuuuuuu.
Waktu Istirahat.
Adilla : Hai, Van. Kenalin namaku
Adilla.
Ivan : Hai. Iya gue tau.
Adilla : Eh ternyata kamu masih inget
aku ya?
Ivan : (senyum tipis lagi)
Adilla : Kamu kenapa pindah ke
Salatiga lagi? Kan udah enak tinggal di Jogja?
Ivan : Ortu gue pindah, jadi ya gue
musti ikut pindah lah.
Adilla : Oh gituu. Eh iya, Van. Aku
mau ke kamar mandi nih. Ku tinggal gapapa kan?
Ivan : Oke.
Di kelas setelah Adilla pergi.
Anniza : Nyet, bolos yuk! Gue suntuk
nih, sekolah kok pelajarannya Matematika mulu.
Vicky : Ide bagus tuh!
Hannafa : Temen-temen, tapi mapelnya
Bu Lisa penting loh, kan termasuk mapel UN.
Anniza : Jangan munafik, Han! Kita
tuh butuh yang namanya hiburan, refreshing gitu loh. SMA tuh buat sesuatu yang
ga bakal dilupain, yang ntar suatu saat bisa kita certain ke anak cucu.
Vicky : Hooh, gue setuju dah sama lo,
Niz.
Hannafa : Oke deh, boleh..
Vicky : Eh, gimana kalo kita ngajak
Ivan, si murid baru. Mumpung si tukang ceramah lagi pergi (senyum evil)
Anniza : Ayo, ayo! (Narik tangan
Hannafa dan Vicky ke bangku Ivan)
Vicky : Hai, kenalin gue Vicky dan
ini temen gue Anniza sama Hannafa.
Ivan : Hai.
Vicky : Lo bosen ga sih kerjaan kita
di sekolah absurd gini?
Ivan : Bosen, kenapa emangnya?
Anniza : Bolos yuk! Sekali-kali,
hehe.
Ivan : masa’ gue anak baru langsung bolos? Gimana kalo
ketahuan?
Anniza : alah, gpp , gk bakal ketahuan, kita – kita udah
ahli bolos !
Ivan : Gue ga yakin nih..
Vicky : Udah gapapa, dijamin gabakal ketahuan, Gimana?
Ivan : hmm..iya deh. Tapi kita lewat mana? Bukannya
satpam sekolah dimana-mana?
Anniza : Kalo soal itu, serahin sama
gue deh. Gue puny aide. Jadi kita lewat..
(langsung pindah lokasi ke pagar TK
dan waktu mau manjat pager, soundtracknya lagunya SID yang Jika Kami Bersama)
Vicky : Yuhuuuiiii, kita bebas coy!
Ivan : jangan teriak-teriak! Ntar
kita ketauan!
Adilla : (memergoki mereka bolos)
Hey, kalian mau kemana? (Keempat anak tadi udah lari)
Setelah mereka sampai di Selasar
Kartini
Hannafa : Duh, ketauan Adilla gimana
dong?
Vicky : tenang aja, besok gue bakal
bikin peritungan sama dia.
Sesampainya Adilla di kelas.
Adilla : Untung ga telat masuk kelas.
Huh
Bu Lisa : Ya anak-anak. Keluarkan
buku kalian kerjakan halaman 222 dari nomor 1 sampai 15.
Semua murid : Yaaaa bu.
Bu Lisa : Loh, kemana Ivan, Anniza,
Vicky, dan hannafa? Mengapa bangku mereka kosong dan tasnya tidak ada? Kalian
ada yang tahu kemana perginya mereka?
Semua murid : Tidak bu..
Bu Lisa : (mendekati Adilla) Kamu
tahu, Adilla?
Adilla : Tiii..tidak bu.
Besoknya gue dipanggil Bu Lisa. Iya
gara-gara ketauan bolos kemaren!
Bu Lisa : Saya tidak suka berbasa
basi. Mengapa kalian semua kemarin tiada saat jam pelajaran saya? Apakah saya
begitu memuakkan hingga kalian terus menerus membuat masalah pada saya?
Hening.
Bu Lisa : (Menggebrak meja) Jawab!!!!
Keempat anak : Maaf bu.
Bu Lisa : kalian silahkan keluar dari
Ruang BK.
Keluar dari Ruang BK, jalan mau ke
kelas.
Vicky : Sialan! Ini pasti ulah si
anak emas yang cari muka ke Bu Lisa!
Anniza : Iya, asem tu anak!
Hannafa : Tuh dia biang keroknya!
Narik Adilla ke belakang kelas sambil
ngiket tangan si Adilla
Vicky : Sekarang jelasin ke kita, apa
yang lo omongin ke Bu Lisa!
Adilla : Ma.. mak sud kalian apa?
Lepasin aku!
Anniza : Nggak kita lepas sebelum lo
mau ngaku sama kita-kita!
Hannafa : Dasar, munafik lo.
Tanpa mereka sadari, Ivan merekam
video atas tindakan Vicky, Anniza dan Hannafa, lalu dikirimkannya ke Bu Lisa.
Dan tak lama kemudian, Bu Lisa
datang.
Bu Lisa : Apa maksud kalian dengan
mengikat Adilla hah!! Cepat lepaskan ikatannya! Saya tunggu kalian semua di
ruang BK dan jangan sampai salah satu dari kalian ada yang mencoba kabur!!!!
Setibanya di ruang BK.
Bu Lisa : Jujur, saya sudah tak
sanggup untuk mengatasi kalian semua. Saya merasa gagal untuk menjadi guru yang
baik untuk kalian. Saya sudah benar-benar lelah menghadapi kelakuan kalian.
Saya tidak tahu setelah ini saya harus member hukuman apa agar kalian mau kapok
dengan semua kenakalan kalian. Ibu tahu kalian membolos karna Ibu melihatnya
sendiri dengan mata kepala Ibu, bukan karena Adilla. Dan semisal Ivan tak
memberitahu Ibu perihal kalian menyekap Adilla, Ibu nggak tahu bagaimana
jadinya Adilla nanti.
Bu Lisa menghela napas lelah, kecewa,
frustasi.
Bu Lisa : Ibu rasa, Ibu akan
melaporkan ini pada Dewaan guru beserta Ibu Kepala Sekolah dalam rapat hari
Senin nanti. Dan kini Ibu tak akan segan akan mengembalikan kalian pada
orangtua masing-masing.
Vicky : Bu, kami mohon bu, jangan
keluarkan kami.
Anniza : Kami berjanji, mulai saat
ini kami akan bersungguh-sungguh melaksanakan kewajiban kami sebagai pelajar.
Hannafa : Iya bu, kami kapok. Kami
mohon beri kesempatan terakhir untuk kami memperbaiki kesalahan kami.
Bu Lisa : Kalian di skors 2minggu.
Kalian boleh pergi.
Vicky, Anniza, Hannafa : Terimakasih
bu, terimakasih.
Dan setelah
insiden itu, kami sadar, bahwa kami sudah beranjak dewasa dan itu berarti kami
tak boleh lagi bersikap kekanakan. Dan taukah kalian? Apa yang terjadi sama
geng gue, Ivan, dan Adilla? Bukan, bukan permusuhan. Tapi sekarang kita ber-lima
jadi sahabatan.
Kemana-mana selalu barengan.
Oh ya, kalian
inget nggak? Dimana gue waktu itu telat dan ga bisa ngerjain ulangan satu
soalpun. Sekarang, gue bahkan udah bisa ngalahin Adilla. waktu pengumuman
kelulusan gue rangking parallel 4, sedangkan Adilla 5, dan Ivan, Hanna, Niza
ada di atas gue.
Sekarang,
cita-cita kita udah tercapai, di mana gue dan temen-temen gue keterima di
Universitas dan Fakultas yang kita pengenin.
Gue ga
pernah nyesel ketauan bolos, karena disitu kami jadi sadar mana yang bener dan
mana yang enggak. Dan kita dapet jalan buat sukses gara-gara idenya Niza. Thanks guys
Ngomong bareng-bareng : UNTUK
INDONESIA JADILAH LEGENDA, KITA BISA DAN PERCAYA.
Soundtrack terakhir : SID – Jadilah
Legenda.
0 comments:
Post a Comment